Setiap independent clause selalu memiliki pola:
Subject + Verb = Complete Thought
Umumnya kalimat yang sering kita sebut sebagai suatu kalimat yang kita temui sehari-hari dapat disebut sebagai independent clause. Tentu saja, kalimat tersebut harus mempunyai subjek dan predikat yang mengungkapkan gagasan atau pokok pikiran, meskipun dalam bentuk yang sederhana. Kemampuan mengenali dan mengetahui apakah suatu klausa itu independent atau bukan adalah hal yang sangat penting untuk menulis dalam bahasa Inggris dengan baik dan menghindari sentence fragment dan run-on sentences.
Bob didn't mean to do it, but he did it anyway.
Kalimat di atas mempunyai dua independent clauses – “Bob didn’t mean to do it” dan “he did it anyway” – yang dihubungkan dengan tanda baca koma dan coordinating conjunction (but). (Bila kata but tidak disertakan dalam kalimat, maka kalimat tersebut tidak terhubung dengan benar dan mempunyai kesalahan yang biasa disebut dengan istilah comma splice).
Contoh independent clause lainnya:
- I am a bus driver.
- I wanted a new ball.
- Diane kicked the soda machine.
- A giant spider has made its home behind the shampoo bottle in Neil's bathroom.
- Paper, printing and binding may become things of the past.
Ingat, dalam setiap kalimat setidaknya harus ada satu independent clause. Karena klausa ini merupakan komponen utama yang harus ada dalam sebuah kalimat. Tanpa independent clause kalimat menjadi salah (sentence fragment).
Suatu kalimat dapat berisi beberapa unit gramatikal, misalnya participle phrases, prepositional phrases, subordinate clauses, appositives, etc. Bagaimanapun juga, keberadaan independent clause dalam kalimat adalah keharusan. Perhatikan contoh berikut:
While dissecting a cow heart in her anatomy and physiology class, Shenicka realized that a Burger King Whopper, her favorite lunch, was no longer appetizing.
Pada kalimat di atas, “Shenicka realized” adalah independent clause.
0 Komentar